The Mandalorian Menyelamatkan Karakter Luke Skywalker
--
Saya akhirnya menyelesaikan The Mandalorian: Season 2.
Yang paling istimewa justru ada di episode terakhir, dimana menampilkan karakter sakral di Star Wars: Luke Skywalker.
Flashback sedikit, Luke Skywalker menjadi karakter utama di original trilogi Star Wars (episode 4–6).
Di sekuel trilogi (eps 7–9), karakter ini menjadi inkonsisten.
Inkonsisten inilah yang dipermasalahkan banyak fans Star Wars. Mereka menyatakan bahwa karakter original trilogi seperti menjadi karakter tempelan yang kurang berkembang.
Dan yang paling nyesek, 3 karakter utama: Luke, Han, dan Leia tidak pernah satu frame di sekuel trilogi.
Memang 3 karakter legenda ini, tidak menjadi karakter utama di sekuel trilogi.
Tapi, penggunaan karakter sakral ini yang tidak efektif.
Terutama karakter Luke Skywalker yang dibuat tidak percaya force di The Last Jedi (episode 8).
Orang yang menghancurkan Death Star, mengalahkan Dart Vader & Sith Lord, dan melatih para Jedi baru. Tiba-tiba berubah menjadi orang yang tidak percaya dengan force.
Saya sendiri termasuk orang yang suka The Last Jedi. Cuma saya paham, “Luke tidak mempercayai force” memang seperti tamparan keras bagi fans star wars.
Itu semua berubah di episode terakhir The Mandalorian: Season 2.
Luke Skywalker tampil singkat di finale, dan memberikan performa terbaik: menghajar droid, menolong Din Djarin dkk, dan mengangkat Grogu sebagai murid.
Adegannya hanya di ujung episode. Digambarkan sebagai sosok misterius, dan baru memperkenalkan diri pada detik-detik terakhir.
Luke Skywalker keluar sebagai penyelamat di akhir film. Menjadi tokoh penting untuk cerita dan bagi dua tokoh utama The Mandalorian: Din Djarin dan Grogu.
Intinya, adegan singkatnya di The Mandalorian menyelamatkan karakter Luke Skywalker. Adegan singkat ini jauh lebih penting, lebih kuat dibanding penampilannya di sekuel trilogi.
Terima kasih Jon Favreau dan Dave Filoni, telah mengembalikan Luke sebagai karakter sakral di dunia Star Wars.