Social Media Sebagai Sarana Promosi

Saya termasuk pedagang online.
Berjualan sandal dan sepatu secara online.
Saya berjualan lewat Social media dan semua platform lainnya. Personal blog, Medium, Instagram, Twitter, juga WhatsApp Story.
Biasanya, awalnya saya tulis secara komplit
Maksudnya komplit adalah tulisan secara panjang dan mendetail di www.aldypradana.com dan https://aldypradana.medium.com/
Kadang sama, antara tulisan Blog dan Medium.
Kadang juga beda. Untuk sekarang, sedang fokus di Medium saja. Karena lebih detail statistiknya.
Setelah itu, saya ubah formatnya agar bisa masuk di Instagram
Dari tulisan yang sudah selesai tadi, saya ubah formatnya dengan meminimalisir bentuk tulisannya.
Dibikin lebih pendek, lebih singkat. Ditulis dengan cara Carousel atau Slide Deck. Jadi, formatnya postingan dapat dislide atau diswipe.
Setelah selesai, saya upload di @aldy_pradana17 dan di Instagram @arsenio.store.id
(carousel ini saya upload juga di WhatsApp Story).
Saya copy-paste tulisan blog ke Twitter
Saya buat thread di Twitter dengan copas dari blog yang saya tulis.
5–6 tweet, lalu ditutup dengan link dari blog (sumber aslinya).
Tweet hanya sekadar preview dari tulisan blog saya, untuk melihat lebih lengkap bisa dilihat di link yang tertera.
Karena sekarang ada podcast, saya juga buat versi audio dari postingan tadi
Saya buat versi podcastnya, untuk melengkapi postingan tulisan yang sudah ada.
Jadi, saya biasanya punya 1 tema besar:
Tulis di Blog/Medium → buat carouselnya→ upload di Instagram & WhatsApp Story → ada versi podcastnya
1 tema besar ada versi text, audio, dan visual.
Tidak semua postingan atau konten itu sama.
Kadang, ada konten ekslusif hanya ada di Podcast.
Atau, tulisan ekslusif cuma tersedia di Medium, tidak ada di Social Media yang lain.
Ini yang saya pelajari dari GaryVee. Karena bisa saja orang di luar sana, tahu dagangan saya dari Twitter / Instagram / Blog / Podcast.
Yang paling random, saya upload musik karena senang membuatnya, lalu menaruh link toko online saya di bagian deskripsi atau captionnya.
Untuk sekarang, saya masih kesusahan membuat versi video untuk Youtube dan TikTok.
Akhirnya, saya ingin fokus saja di format yang saya bisa.
Sekian dari cara saya menggunakan social media sebagai sarana promosi.
Saya kadang membuat postingan sneakers (sesuai barang dagangan saya), kadang membuat postingan yang tidak ada hubungannya dengan sneakers. Yaitu, postingan yang saya yakini dari hati, bisa karena suka dengan temanya, bisa juga karena yakin ini postingan yang dapat laku.
Semoga bermanfaat.
Sekian dan terima kasih.