LUCA: Film Animasi Bercerita Tentang Menghargai Perbedaan, Pencarian Jati Diri, dan Persahabatan (Disney +)
Pada Jum’at, 18 Juni 2021, tayang film animasi terbaru Disney + berjudul LUCA. Seperti judul di atas, film ini punya 3 tema utama: perbedaan, jati diri, dan persahabatan. Berikut inti cerita awalnya:
LUCA mengambil waktu di Italian Riviera, antara tahun 50 sampai 60-an. Luca Paguro, a sea monster boy, yang dapat berubah wujud menjadi manusia ketika berada di darat (dan badannya harus kering). Bersama sahabatnya, Alberto (monster laut juga), mereka mengunjungi kota Portorosso, untuk merasakan petualangan baru yang dapat mengubah hidup mereka.
Saya suka sekali dengan film animasi ini. Saya suka ceritanya, saya suka gaya animasinya, dan saya suka 3 tema yang diangkat. Akan saya coba terangkan, kenapa 3 tema itu berhasil tersaji di film LUCA ini.
Sea Monster: Metafora Untuk Perbedaan
LUCA punya cerita sederhana, tapi punya banyak sekali makna yang terselubung. Pertama, adalah mefatora tentang suatu perbedaan. Pada awal film, manusia takut dengan mahluk laut yang berbeda. Karena takut dan tidak mengetahui apa itu, mereka menyebutnya, monster laut. Padahal, mahluk yang berbeda ini, tidak pernah mengganggu manusia.
Setelah saya selesai menonton ini, saya bisa beranggapan, LUCA semacam membawa pesan tentang perbedaan. Beda itu bukan hal aneh. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan itu hal yang lumrah.
Satu lagi, dengan segala perbedaan yang ada, kita bisa hidup berdampingan. Seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika: berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Tentang Remaja Mencari Jati Diri
Kedua, karakter tokoh utamanya.
LUCA adalah seorang remaja yang hidup di dalam air, selalu diperintahkan orang tuanya untuk tidak pernah ke permukaan (daratan). Masalahnya, Luca punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia penasaran seperti apa daratan, penasaran untuk berpetualang, penasaran tentang dunia selain di bawah air.
Karakter ini terasa dekat bagi saya, karena memang begitu yang remaja lakukan.
Ingin tahu banyak hal, ingin melakukan hal yang dilarang, dan ingin memenuhi rasa penasaran.
Semakin lengkap dengan sahabatnya, Alberto, yang merasa tahu segalanya. Memang begitulah remaja, merasa sudah paham tentang dunia, merasa tahu apa yang ia inginkan.
Perpaduan dua karakter ini menjadi tiang utama film ini. Formulanya klasik, dua karakter yang berbeda, tapi punya satu tujuan. Namun, di akhir film, mereka sadar, tujuan mereka bukanlah hal yang mereka butuhkan.
Hal yang mereka butuhkan, datang dengan cara yang tidak terduga.
Persahabatan Remaja Yang Tumbuh Dewasa
Dari banyak film animasi yang Disney+ keluarkan: SOUL, RAYYA AND THE LAST DRAGON, dan LUCA, saya paling dekat dengan LUCA.
Ceritanya lebih personal, lebih dekat dengan penonton. Tema-tema yang diambil itu benar-benar apa yang sedang terjadi di dunia nyata, terutama remaja.
Tadi saya sudah membahas perbedaan, pencarian jati diri, dan sekarang saya akan mengulas tentang cerita persahabatan yang tersaji di LUCA, persahabatan remaja yang tumbuh dewasa.
Jadi, kalau kita di sekolah, ada teman dekat satu SMP, terus saat SMA, ternyata kita beda sekolah. A masuk SMA mana, B masuk SMA yang beda. Itu terjadi di dunia nyata.
Dan terjadi terus-menerus.
Teman kuliah, akrab, saat kerja bidangnya beda, atau kerjanya di luar kota. Jalannya kayak pisah, tapi persahabatannya tetap ada. Itu yang saya maksud dari “tumbuh dewasa”.
Itu sekali lagi tertuang dengan sangat manis di sini. Sebelumnya, tema ini pernah dibawa Wreck-It Ralph: Break The Internet. Bedanya, kali ini, cara penyampaiannya lebih halus.
Itu saja ulasan saya.
Semoga bisa membantu untuk menggambarkan ceritanya seperti apa, dan saya harap, bisa menjadi rekomendasi untuk film animasi dari Disney +.
Terima kasih sudah membaca postingan ini sampai akhir.
Social Media: https://beacons.ai/aldypradana17
