Efek Terlalu Percaya Diri

Aldy Pradana
2 min readJan 6, 2021

--

elegantthemes.com

Ternyata ada yang namanya efek terlalu percaya diri.

Dalam wirausaha, percaya diri meramaikan segala aktivitasnya. Contohnya, setiap pengusaha rumah makan berharap untuk menjadi rumah makan berbintang Michelin yang baru.

Percaya diri.

Walaupun statistik menunjukkan, sebagian besar rumah makan gulung tikar setelah 3 tahun.

Ini adalah pembahasan dari buku yang saya, membaca The Art of Thinking Clearly (99 Sesat Pikir), Rolf Dobelli.

Sekarang saya masuk ke bab 15:

Alasan Anda Menilai Pengetahuan & Kemampuan Anda Secara Berlebihan

Hampir tidak ada proyek besar yang selesai dalam waktu cepat. Hampir tidak ada proyek besar dengan biaya lebih kecil dari yang diramalkan.

Beberapa penundaan dan kelebihan biaya yang sudah melegenda, seperti Airbus A400M, Gedung Opera Sidney, dan Terowongan Tengah (Big Dig) di Boston.

Mereka cenderung menganggap enteng biayanya: konsultan, kontraktor, dan lain-lain.

Di bab ini dijelaskan, ada efek terlalu percaya diri.

Sebelum lanjut, bagi yang menyukai baju polos minimalis, Arsenio Apparel Store mempunyai beberapa baju polos dengan berbagai macam warna. Silakan klik link berikut. Terima kasih 🙂

Instagram: @arsenio.store.id

Kita menilai terlalu tinggi pengetahuan dan kemampuan kita, secara berlebihan.

Efek terlalu percaya diri tidak berhubungan dengan apakah perkiraannya tepat atau tidak.

Efek itu mengukur perbedaan antara apa yang sebenarnya diketahui manusia dan seberapa banyak yang mereka pikir mereka tahu.

Di masyarakat, efek terlalu percaya diri sangat lazim dan dampaknya sangat membingungkan. Ini seakan-akan sudah terpampang sebagai peraturan baku dan sudah menjadi bawaan.

Sayangnya, ini tidak diimbangi dengan efek sebaliknya, “kurang percaya diri”.

Bukan cuma kaum optimis yang menjadi korban, mereka yang mengaku pesimis juga menilai dirinya secara berlebihan — hanya saja tidak terlalu esktrim.

Podcast: Aldy Pradana

Kesimpulannya,

Waspadalah jika anda cenderung untuk menilai pengetahuan anda berlebihan. Bersikaplah skeptis terhadap perkiraan.

Untuk semua rencana, dukunglah skenario pesimis. Dengan begitu, anda memiliki kesempatan untuk menilai situasi dengan lebih realistis.

Itu tadi yang saya rangkum dari bab kelima belas dari buku The Art of Thinking Clearly (99 Sesat Pikir), Rolf Dobelli. Kemungkinan, saya akan merangkum lagi di beberapa postingan ke depan, pastinya dengan gaya bahasa saya.

Semoga bermanfaat.

Sekian dan terima kasih.

--

--

Aldy Pradana

Talks about Social Media, Movies, & Pop culture | Personal Blog: aldypradana.com | Instagram: @aldy_pradana17 & @arsenio.store.id